Contoh Web Statis dan Dinamis: Pengertian, Perbedaan, dan Studi Kasus

By | August 16, 2025

Pada dunia pengembangan web, kita sering mendengar istilah web statis dan web dinamis. Keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Artikel ini akan membahas contoh web statis dan dinamis lengkap dengan perbandingan serta kelebihan masing-masing.

Jika Anda sedang belajar pemrograman web, silakan kunjungi Kelas Programmer untuk tutorial pemrograman dasar.

2. Apa Itu Web Statis?

Web statis adalah website yang kontennya tetap dan tidak berubah-ubah kecuali diubah secara manual oleh developer. Biasanya dibuat menggunakan HTML, CSS, dan sedikit JavaScript.

Karakteristik web statis:

  • Tidak terhubung dengan database.
  • Kontennya jarang diperbarui.
  • Lebih cepat diakses karena ringan.
  • Mudah dibuat untuk pemula.

3. Contoh Web Statis

  • Website profil perusahaan sederhana.
  • Website portofolio desainer/grafis.
  • Halaman promosi produk dengan konten tetap.
  • Landing page tanpa interaksi pengguna.

4. Apa Itu Web Dinamis?

Web dinamis adalah website yang kontennya bisa berubah secara otomatis berdasarkan data dari database atau interaksi pengguna. Biasanya dibuat menggunakan PHP, Python, Java, atau framework modern seperti Laravel, Django, React, dan Node.js.

Karakteristik web dinamis:

  • Terhubung dengan database (MySQL, PostgreSQL, dll).
  • Kontennya dapat diperbarui otomatis.
  • Interaktif dan responsif terhadap pengguna.
  • Cocok untuk website besar dengan banyak konten.

5. Contoh Web Dinamis

  • E-commerce (Tokopedia, Shopee, Lazada).
  • Media sosial (Facebook, Instagram, Twitter).
  • Blog dengan CMS (WordPress, Blogger).
  • Web forum atau komunitas online.

6. Perbedaan Web Statis dan Dinamis

Aspek Web Statis Web Dinamis
Bahasa Pemrograman HTML, CSS, JavaScript PHP, Python, Java, Node.js
Koneksi Database Tidak ada Ada (MySQL, PostgreSQL, dll)
Konten Tetap, harus diubah manual Bisa berubah otomatis
Interaktivitas Rendah Tinggi
Kecepatan Cepat Tergantung server & query
Contoh Portofolio, profil perusahaan E-commerce, media sosial

7. Kesimpulan

Baik web statis maupun dinamis memiliki keunggulan masing-masing. Untuk website sederhana tanpa banyak interaksi, web statis sudah cukup. Namun untuk aplikasi web modern dengan banyak pengguna dan konten, web dinamis adalah pilihan yang tepat.

8. FAQ

Q: Apakah web statis bisa dibuat menjadi dinamis?
A: Bisa, dengan menambahkan backend dan database.

Q: Apakah web dinamis lebih sulit dibuat?
A: Ya, karena membutuhkan pemahaman bahasa server-side, database, dan arsitektur aplikasi.

Q: Apakah web statis masih relevan?
A: Sangat relevan, terutama untuk landing page, portofolio, atau website yang tidak sering diperbarui.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *