Kembali lagi Sahabat programmer, kali ini saya masih tetap membahas materi terkait analisis desain terstruktur menggunakan diagram DFD dengan contoh studi kasus sistem informasi manajemen perpustakaan.
Data flow diagram (DFD) atau di dalam bahasa indonesia kita sebut sebagai diagram arus data (DAD) merupakan teknik pada analisa terstruktur untuk merepresentasikan proses-proses data dalam suatu sistem.
Manfaat Penggunaan DFD
Adapun manfaat atau kelebihan penggunan DFD sebagai berikut:
- Mengkombinasikan pengetahuan sistem dengan pengguna
- Memudahkan pemahaman terhadap sistem karena adanya keterkaitan antara sistem dan sub sistem
- Mampu memperlihatkan proses yang ada di sistem
- Menekankan pada pengolahan data atau menstransformasikan data saat berpindah dari satu proses ke proses lain
Notasi/Simbol DFD
Berikut ini adalah notasi-notasi yang digunakan di dalam DFD.
Notasi | Simbol | Keterangan |
---|---|---|
Entitas | Entitas merupakan notasi untuk mewakili orang atau unit terkait yang berinteraksi di dalam sistem. Nama yang diberikan pada sutu entitas biasanya menggunakan kata benda misaknya petugas, anggota, mahasiswa, dosen dan sebagainya. |
|
Proses | Proses merupakan suatu kegiatan atau pekerjaan yang memproses data masuk yang ditransformasikan ke aliran data keluar. Nama yang diberikan pada sebuah proses biasanya berupa kata kerja. |
|
Basis Data / Storage | Basis data atau data penyimpanan (storage) merupakan simbol yang kaitannya tentang file dan penyimpanan data. Simbol basis data sering berada setelah simbol proses untuk menyimpan output pemrosesan. Biasanya nama yang diberikan pada sebuah penyimpanan menggunakan kata benda. |
|
Aliran Data | Aliran data merupakan simbol yang digunakan untuk menggambarkan aliran data atau informasi baik masukan (input) maupun keluaran (output). |
DFD level 0 / Diagram konteks
Diagram konteks adalah tingkat tertinggi dalam DFD dimana diagram ini hanya memiliki satu proses inti yang menggambarkan keseluruhan sistem.
Berikut ini adalah DFD level 0 sistem informasi manajemen perpustakaan
Dalam kasus ini ada dua entitas luar yang terlibat di dalam sistem yaitu:
- Anggota/Pengunjung perpustakaan
- Petugas perpustakaan
Anggota/Pengunjung perpustakaan
Anggota atau pengunjung perpustakaan dapat mencari buku pada aplikasi yang dibangun, oleh sebab itu entitas ini mengirim masukan (input) berupa data pencarian untuk proses pencarian data buku dan menerima keluaran (output) berupa data buku yang dicari.
Petugas Perpustakaan
Petugas perpustakaan merupakan entitas yang cukup banyak berinteraksi dengan sistem. Kegiatan yang bisa dilakukan diantaranya melakukan login, mencari buku, mengelola data buku, mencari peminjaman, mengelola data peminjaman, mencari anggota, mengelola data anggota, mencari petugas dan data mengelola petugas.
Aliran data dikirim dari entitas petugas yang masuk ke dalam sistem adalah
- data login untuk proses login ke sistem
- data pencarian buku untuk proses pencarian dan pengelolaan buku
- data peminjaman untuk proses pencarian dan pengelolaan data peminjaman
- data anggota untuk proses pencarian dan pengelolaan data anggota
- data petugas untuk proses pencarian dan pengelolaan data petugas.
Dari masukan yang diterima oleh sistem, selanjutnya aliran data yang keluar dari sistem ke petugas adalah
- Pesan login/logout dari proses login/logout
- data buku dari proses pencarian dan pengelolaan buku
- data peminjaman dari proses pencarian dan pengelolaan data peminjaman
- data anggota dari proses pencarian dan pengelolaan data anggota
- data petugas dari proses pencarian dan pengelolaan data petugas.
DFD level 1
DFD level 1 bertujuan untuk menggambarkan keseluruhan sistem dengan lebih detail. Pada DFD level 1 proses dipecah menjadi beberapa proses.
Berikut ini contoh gambar DFD level 1 dengan mendekomposisi proses pengelolaan sistem manajemen perpustakaan pada diagram DFD sebelumnya (level 0).
DFD level 2
Pada DFD level 2 kita melakukan dekomposisi pada setiap proses yang ada di level 1.
- DFD level 2 dari proses mengelola buku pada DFD level 1.
2. DFD level 2 dari proses mengelola peminjaman pada DFD level 1.
3. DFD level 2 dari proses mengelola anggota pada DFD level 1.
4. DFD level 2 dari proses mengelola petugas pada DFD level 1.
Demikian pembahasan kali ini mengenai contoh DFD sistem informasi perpustakaan. Saran dan kritik bisa disampaikan lewat kolom komentar, Terima kasih.
Baca juga :