Tag img HTML: Panduan Lengkap Menampilkan Gambar dengan Optimal & SEO Friendly

By | September 27, 2025

 

Tag img HTML: Panduan Lengkap Menampilkan Gambar dengan Optimal & SEO Friendly

Pernah nggak sih kamu buka website terus nemuin gambar yang nggak keluar, cuma muncul icon “gambar rusak” yang bikin penasaran? Atau lebih parah lagi, gambarnya keluar tapi bentuknya aneh—terlalu melebar atau mampet—sampai bikin layout website berantakan. Semua masalah itu biasanya bermuara pada satu hal: cara penggunaan tag img yang kurang tepat.

Tag <img> adalah salah satu tag HTML paling dasar, tapi juga paling powerful. Dia bisa menghidupkan sebuah halaman website, menjelaskan konsep yang rumit, atau sekadar membuat tampilan jadi lebih menarik. Tapi, menggunakan tag ini bukan cuma soal nulis <img src="foto.jpg"> lalu selesai. Ada rahasia di baliknya yang bakal bikin gambarmu load lebih cepat, tampil sempurna di semua device, dan bahkan disukai oleh Google! Artikel ini bakal bahas semuanya dengan gaya santai dan penuh contoh praktis. Yuk, kita bongkar!

Struktur Dasar Tag <img>: Memahami Dua Atribut Wajib

Tag <img> adalah tag self-closing, artinya dia nggak punya tag penutup seperti </img>. Struktur paling sederhananya butuh dua atribut wajib supaya gambar bisa muncul:

<img src="url-gambar.jpg" alt="deskripsi gambar">

Mari kita bedah kedua atribut super penting ini:

1. Atribut `src` (Source): Alamat Si Gambar

Atribut src adalah alamat dimana file gambar kamu disimpan. Ini seperti memberi tahu browser, “Hei, ambil gambarnya dari sini, ya!”. Ada dua cara utama menentukan sumber gambar:

  • Relative Path (Path Relatif): Jika gambar disimpan di folder yang sama dengan file HTML atau di dalam folder project kamu.
    <img src="foto-profil.jpg"> <!-- File ada di folder yang sama -->
    <img src="images/logo.png"> <!-- File ada di folder 'images' -->
    <img src="../assets/banner.jpg"> <!-- File ada di folder di atas folder saat ini -->
  • Absolute Path (Path Absolut): Menggunakan URL lengkap dari internet. Biasanya untuk gambar yang di-host di tempat lain (CDN, dll).
    <img src="https://websiteorang.com/gambar.jpg">

Tips: Untuk website kamu sendiri, selalu gunakan relative path. Lebih cepat dan tidak bergantung pada koneksi eksternal.

2. Atribut `alt` (Alternative Text): Pahlawan untuk Aksesibilitas dan SEO

Ini adalah atribut yang SANGAT sering diabaikan, padahal punya kekuatan super! Atribut alt berisi teks deskriptif yang akan muncul jika gambar gagal dimuat. Tapi fungsinya jauh lebih dari itu:

  • Untuk Aksesibilitas: Screen reader akan membacakan teks alt kepada pengguna tunanetra sehingga mereka memahami konteks gambar.
  • Untuk SEO (Search Engine Optimization): Google tidak bisa “melihat” gambar, tapi dia bisa membaca teks alt. Ini membantu gambar kamu muncul di pencarian Google Images!
  • Untuk Fallback: Jika jaringan lambat atau file gambar corrupt, teks alt akan memberi tahu user tentang apa gambar tersebut.

Contoh Penulisan `alt` yang Baik:

<!-- Jangan tulis seperti ini -->
<img src="kucing.jpg" alt="gambar"> <!-- Terlalu umum, tidak deskriptif -->
<img src="kucing.jpg" alt="kucing"> <!-- Sedikit lebih baik, tapi masih biasa -->

<!-- Tulis seperti ini -->
<img src="kucing-anggora-main-bola.jpg" alt="Kucing Anggora berwarna putih sedang bermain dengan bola benang warna merah">

Buat teks alt yang deskriptif dan natural, seolah-olah kamu sedang mendeskripsikan gambar kepada seseorang yang tidak bisa melihatnya.

Atribut Penting Lainnya untuk Kontrol yang Lebih Baik

Selain dua atribut wajib di atas, ada beberapa atribut opsional yang bakal bikin hidup kamu sebagai web developer jauh lebih mudah.

1. `width` dan `height`: Mengatur Ukuran Gambar

Atribut ini menentukan lebar dan tinggi gambar dalam pixel. Kenapa ini penting?

  • Mencegah Cumulative Layout Shift (CLS): Tanpa width dan height, browser tidak tahu berapa ruang yang harus disediakan untuk gambar sampai gambar selesai di-download. Akibatnya, layout website akan “melompat” saat gambar muncul. Ini buruk untuk user experience dan SEO.
    <img src="produk.jpg" alt="Sepatu Sport" width="400" height="300">
  • Tips Modern: Di CSS modern, lebih baik atur width dan height di HTML untuk reserve space, lalu gunakan CSS untuk styling yang responsif (dengan max-width: 100% dan height: auto).

2. `title`: Tooltip Tambahan

Atribut title akan menampilkan tooltip kecil ketika kursor mouse diarahkan ke gambar. Ini berbeda dengan alt.

<img src="grafik.jpg" alt="Grafik pertumbuhan penjualan Q4 2023" title="Klik untuk melihat data detail">

Catatan: Jangan gunakan title sebagai pengganti alt. Fungsi utamanya adalah untuk informasi tambahan, bukan untuk aksesibilitas.

3. `loading`: Kontrol Kapan Gambar Di-load

Atribut yang relatif baru ini sangat powerful untuk meningkatkan kecepatan website.

  • loading="lazy": Gambar hanya akan di-load ketika user scroll sampai mendekati posisi gambar. Sangat bagus untuk gambar-gambar yang ada di bagian bawah halaman.
    <img src="banner-bawah.jpg" alt="Promo" loading="lazy">
  • loading="eager" (default): Gambar di-load langsung saat halaman dibuka. Gunakan untuk gambar penting di atas fold (seperti hero image).

Best Practice: Cara Menampilkan Gambar yang Profesional

Nah, sekarang kita gabungkan semua ilmu di atas menjadi contoh penerapan yang baik.

Contoh Kode Lengkap yang Optimal

<img src="images/blog/cara-merawat-kucing.jpg"
     alt="Ilustrasi seseorang sedang menyisir bulu kucing Anggora di atas sofa"
     width="800"
     height="450"
     loading="lazy"
     class="gambar-artikel"
     title="Foto oleh: Jane Doe">

Daftar Checklist Sebelum Publish Gambar

  1. ✅ Optimasi File Gambar: Sudahkah gambar dikompres agar ukuran filenya kecil? Gunakan tools seperti TinyPNG atau Squoosh.
  2. ✅ Gunakan Format yang Tepat:
    • JPEG: Untuk foto dengan banyak warna dan gradasi.
    • PNG: Untuk gambar dengan transparansi atau teks yang perlu tajam.
    • WebP: Format modern yang lebih ringan dari JPEG dan PNG (dukungan browser sudah luas).
  3. ✅ Isi Atribut `alt` dengan Deskriptif: Jangan dikosongkan!
  4. ✅ Tentukan `width` dan `height`: Untuk menghindari layout shift.
  5. ✅ Pertimbangkan `loading=”lazy”`: Untuk gambar di bawah fold.
  6. ✅ Gunakan CSS untuk Styling Responsif:
    .gambar-artikel {
        max-width: 100%; /* Gambar tidak akan melebihi lebar containernya */
        height: auto;    /* Tinggi menyesuaikan proporsi */
        border-radius: 8px; /* Tambahkan gaya */
        box-shadow: 0 2px 5px rgba(0,0,0,0.1);
    }
    

Kesimpulan: Gambar Bukan Hanya Hiasan, Tapi Investasi

Menguasai tag img dengan benar adalah salah satu skill fundamental yang membedakan web developer pemula dan yang sudah berpengalaman. Dengan mengikuti best practice—mulai dari mengoptimasi file, menulis alt yang bermakna, hingga mengatur ukuran—kamu bukan hanya membuat website yang lebih cantik, tetapi juga yang lebih cepat, lebih accessible, dan lebih disukai mesin pencari.

Jadi, lain kali kamu menambahkan gambar, luangkan waktu beberapa detik ekstra untuk menerapkan tips-tips ini. Percayalah, effort kecil ini akan memberikan dampak besar pada kualitas website kamu secara keseluruhan. Selamat mencoba!